Langsung ke konten
Simalungun – LN. Ujung Padang 13 Oktober 2025.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) dari PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Kebun Tinjowan kembali menuai kritik. Bantuan senilai Rp 45 juta yang dikucurkan untuk perbaikan jalan protokol di Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun , provinsi Sumatera Utara dinilai warga dikerjakan asal jadi dan tak berkualitas.
Pantauan awak media (13/10) Sejumlah titik jalan yang dilaporkan sudah diperbaiki hanya ditambal seadanya tanpa standar teknis memadai. Akibatnya, kerusakan jalan tetap terasa, bahkan rawan kembali rusak dalam waktu dekat.
“Ini bukan perbaikan, tapi formalitas. Jalan ditambal tipis, tidak sesuai harapan masyarakat. Dengan dana Rp 45 juta mestinya bisa jauh lebih baik, bukan asal jadi seperti ini,” ungkap seorang T warga Ujung Padang dengan nada kecewa.
Aktivis masyarakat sipil menilai, praktik ini mencederai semangat CSR yang seharusnya memberikan manfaat nyata bagi warga. Mereka mengingatkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 74 ayat (1), setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Namun, dalam implementasinya, CSR sering kali dijadikan seremonial semata tanpa pengawasan ketat, sehingga hasil di lapangan jauh dari kata bermanfaat.
“Kalau dana CSR dikerjakan asal-asalan begini, jelas melanggar semangat UU. Perusahaan harus transparan dalam perencanaan, anggaran, dan hasil pengerjaan. Kalau perlu, aparat penegak hukum turun untuk mengaudit,” tegas seorang aktivis pemerhati kebijakan publik.
Masyarakat mendesak PTPN IV segera mengevaluasi pengerjaan proyek perbaikan jalan ini, agar dana CSR benar-benar berdampak positif bagi lingkungan sosial, bukan sekadar laporan di atas kertas. (Red)
