Simalungun —LN. Dugaan pelanggaran terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi kembali mencuat. Di Kecamatan Ujung Padang, ditemukan dua kios pupuk yang diduga kuat menjual pupuk subsidi di atas ketentuan resmi pemerintah. Kedua kios tersebut adalah UD Bersama milik Mancung dan UD Rizki milik Robet.
Menurut informasi dari petani setempat, kedua kios itu menjual pupuk Urea seharga Rp150.000 per sak dan Phoska Rp160.000 per sak, padahal sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 10 Tahun 2022, HET resmi pupuk Urea hanya Rp112.500 per sak, dan Phoska Rp115.000 per sak untuk kemasan 50 kilogram.
“Ini sudah jauh di atas harga subsidi yang seharusnya kami dapat. Mau tak mau kami beli, karena kalau tidak, tanaman kami bisa gagal panen,” ujar salah satu petani di Nagori Ujung Padang yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Praktik seperti ini dinilai merugikan petani kecil dan melanggar ketentuan hukum yang berlaku. Dalam Pasal 21 ayat (2) Permentan No.10 Tahun 2022, disebutkan bahwa distributor dan pengecer dilarang menjual pupuk bersubsidi melebihi HET. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan sanksi administratif berat, termasuk pencabutan izin usaha.
Aktivis pertanian Simalungun, M. Girsang, menilai lemahnya pengawasan dari pihak dinas terkait membuka peluang terjadinya penyimpangan ini. “Ini jelas melanggar aturan Mentan. Jangan sampai program pemerintah yang seharusnya berpihak kepada petani justru dikangkangi oleh oknum yang mencari keuntungan pribadi,” ujarnya dengan nada tegas.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Simalungun yang membidangi urusan pertanian dan perdagangan diminta turun langsung ke lapangan untuk menindak tegas distributor maupun kios yang menjual di atas HET. “DPRD dan dinas jangan diam saja. Ini menyangkut nasib petani,” tambah Girsang.
Sementara itu, petani berharap Dinas Perdagangan dan Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua kios tersebut. “Kalau pupuk subsidi saja sudah dimainkan, bagaimana kami bisa sejahtera seperti harapan Pak Prabowo Subianto yang selalu bilang petani harus makmur?” ucap seorang warga lainnya.